Jumat, 07 September 2012

Makanan yang Baik


Makanan Sehat Halal dan Bergizi 

http://agusnizami.files.wordpress.com/2012/05/makanansehat.jpg 

 Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang halal dan baik / Halalan Thoyyiban

Al Qur’an, Surat Al Maidah : 88 yang artinya:
“dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya”    
Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang bukan cuma halal, tapi juga baik (Halalan Thoyyiban) agar tidak membahayakan tubuh kita. Bahkan perintah ini disejajarkan dengan bertaqwa kepada Allah, sebagai sebuah perintah yang sangat tegas dan jelas. Perintah ini juga ditegaskan dalam ayat yang lain, seperti yang terdapat pada Surat Al Baqarah : 168 yang artinya:
“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu”  
Pertama kita ketahui, halal itu bukan sekedar halal makanannya, tapi juga dari sumber bagaimana mendapatkannya pun harus halal. Kalau sumbernya haram seperti korupsi, mencuri, merampok, menggusur tanah rakyat dengan harga yang rendah, maka makanan yang dimakan pun meski sebetulnya halal, tetap haram. Dan akan membuat si pemakannya disiksa di api neraka. Nabi berkata:
Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih utama membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
Sesungguhnya Allah baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik. Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para rasul, seperti firmanNya dalam surat Al Mukminun ayat 52: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan-makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shaleh.” Allah juga berfirman dalam surat Al Baqarah 172: “Hai orang-orang yang beriman makanlah di antara rezeki yang baik-baik.” Kemudian Rasulullah menyebut seorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya berseru: “Ya Robbku, Ya Robbku”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia diberi makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan doanya? (HR. Muslim)
Semua yang berasal dari laut adalah halal untuk dimakan, sebagaimana ayat berikut ini:
        “Dihalalkan bagimu (ikan) yang ditangkap di laut dan makanan yang berasal dari laut”
QS Al Maidah : 94 
Beberapa ayat berikut ini menyebutkan bahwa dalam Al-Qur’an hanya sedikit yang tidak halal. Namun dengan perkembangan teknologi, yang sedikit itu bisa menjadi banyak karena masuk ke dalam makanan olahan secara tidak terduga sebelumnya. Beberapa larangan yang terkait dengan makanan haram tersebut adalah:

QS Al Maidah : 3
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tecekik, yang dipukul, yang jatuh ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kamu sempat menyembelihnya.”
QS Al Baqarah : 173
“Sesungguhnya Allah yang mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan yang disembelih dengan nama selain Allah.”QS Al Maidah : 4
“Dan makanlah binatang yang ditangkap dalam buruan itu untukmu dan sebutlan nama Allah ketika melepaskan hewan(anjing) pemburunya.”QS Al An’ am : 121
“Dan janganlah kamu makan sembelihan yang tidak menyebut nama Allah dan sesungguhnya yang demikian itu fasik.”
QS An Nahl : 67
“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rizki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan.”
QS Al Baqarah : 219
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi; Katakanlah : “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.”
QS An Nisa : 43
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.”
Dari serangkaian ayat di atas, beberapa yang diharamkan adalah:
  1. Bangkai
  2. Darah
  3. Babi
  4. Binatang yang disembelih selain menyebut nama Allah
  5. Khamer atau minuman yang memabukkan
Selain itu dilarang memakan binatang buas yang bertaring seperti anjing, kucing, harimau, dan sebagainya:
Hadis riwayat Abu Tsa`labah ra., ia berkata:
Nabi saw. melarang memakan binatang buas yang bertaring. (Shahih Muslim No.3570)
Haram juga memakan keledai:
Bahwa Rasulullah saw. melarang makan daging keledai piaraan. (Shahih Muslim No.3583)
Kelima hewan ini haram dimakan, berdasarkan hadits Abu Hurairah -radhiallahu ‘anhu-, beliau berkata:
نَهَى رسول الله صلى الله عليه وسلم عَنْ قَتْلِ الصُّرَدِ وَالضِّفْدَعِ وَالنَّمْلَةِ وَالْهُدْهُدِ
“Rasulullah SAW melarang membunuh shurad, kodok, semut, dan hud-hud. (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shohih).
Nabi pernah bersabda “Lima jenis hewan yang harus dibunuh, baik di tanah haram maupun di tanah biasa, yaitu : ular, kalajengking, tikus, anjing buas dan burung rajawali” (H.R. Abu Daud) dalam riwayat lain disebutkan juga burung gagak.
Imam Syafi’ie mengharamkan hewan yang hidup di 2 alam (di air dan di darat) seperti kodok, buaya, kura-kura, dan kepiting.
Selain halal, makanan juga harus baik. Meski halal tapi jika tidak baik, hendaknya tidak kita makan. Di antara kriteria makanan yang baik adalah:
  1. Bergizi tinggi
  2. Makanan lengkap dan berimbang. Waktu SD kita belajar makanan 4 sehat 5 sempurna seperti nasi/jagung, lauk/pauk, sayuran, buah-buahan, dan terakhir susu. Semua makanan tersebut mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Ada baiknya ditambah dengan herbal seperti madu, pasak bumi, habbatus saudah, minyak zaitun, dan sebagainya agar tubuh kita sehat.
  3. Tidak mengandung zat-zat yang membahayakan bagi kesehatan kita, misalnya kolesterol tinggi atau bisa memicu asam urat kita.
  4. Alami. Tidak mengandung berbagai zat kimia seperti pupuk kimia, pestisida kimia, pengawet kimia (misalnya formalin), pewarna kimia, perasa kimia (misalnya biang gula/aspartame, MSG, dsb)
  5. Masih segar. Tidak membusuk atau basi sehingga warna, bau, dan rasanya berubah
  6. Tidak berlebihan. Makanan sebaik apa pun jika berlebihan, tidak baik.
Dari situ kita berusaha mendapat sumber karbohidrat seperti beras yang sealami mungkin seperti beras organik yang bebas dari pupuk kimia, pestisida kimia, dan sebagainya. Lebih baik lagi jika bibitnya pun didapat secara alami. Bukan varian baru yang diberi radiasi agar jadi “bibit unggul” yang bisa panen lebih dari 2x dalam setahun.
Lauk pun sebaiknya yang alami. Bukan ayam atau sapi yang disuntik hormon agar cepat besar. Karena ini bisa mengganggu pertumbuhan anak kita dan tidak sehat bagi tubuh kita.
Susu sebetulnya yang paling baik adalah susu unta dan susu kambing. Ada pun susu sapi, selain lebih sulit dicerna untuk sebagian orang bisa menimbulkan alergi bahkan colic bagi bayi. Susu adalah makanan yang terbaik. Untuk bayi hingga usia 2 tahun, ASI (Air Susu Ibu) tetap yang terbaik.
Dari lebah keluar madu yang merupakan obat bagi manusia.” [An Nahl 69].
Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda: “Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas.” (HR Bukhari)
Ternyata madu selain nutrisinya sangat tinggi juga mengandung antiseptik, antioksidan dan antibakteri serta obat yang berkhasiat. Para dokter di Eropa di masa lalu selalu menyertakan madu sebagai resep obat. Sementara Kedokteran Modern sekarang pun menemukan berbagai khasiat madu untuk kesehatan.
Khasiat madu baik sebagai makanan bergizi atau untuk pengobatan sudah didokumentasikan sejak zaman kuno di Kitab Weda, Yunani, Romawi, Kristen, Islam, dan berbagai kepercayaan serta kebudayaan. Pakar Kesehatan di zaman kuno seperti Aristotle (384–322 BC), Aristoxenus (320 BC)HippocratesPorphyryCornelius Celsus (abad 1 AD) dan Dioscorides (c. 50 AD), dan Arab physicians El Mad Joussy and El Basry, telah menyarankan madu sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit.
Madu yang baik adalah madu yang ASLI. Bukan madu palsu yang terbuat dari gula yang justru berbahaya bagi kesehatan. Makanan lebahnya pun sebaiknya yang alami seperti sari bunga. Bukan cairan gula/sirup.
Dari Abu Hurairah ra.: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya pada jintan hitam (Habbatus Saudah) terdapat obat untuk segala penyakit kecuali mati. (HR Muslim)
Ternyata dalam Habbatus Saudah terdapat berbagai zat obat seperti Omega 3, Omega 6, Omega 9 yang melancarkan peredaran darah, Phytosterol anti tumor, Thymoquinone (anti kanker), Arginin (meningkatkan imunitas), dsb.
Minyak Zaitun (At Tiin 1) ternyata bermanfaat untuk melancarkan pernafasan, fungsi usus, dan menurunkan kolesterol/darah tinggi.
“Makanlah kalian dengan buah Zaitun/ minyak zaitun dan gunakan menggosok (mengoles) dengan minyak zaitun, sesungguhnya (Zaitun) dari pohon yang diberkahi” (Al-Baihaqi & Ibnu Majah).
Jurusan Kesehatan Universitas Harvard ternyata sekarang menyarankan kita mengkonsumsi minyak seperti minyak Zaitun agar kita lebih sehat. Sebaliknya hindari lemak jenuh yang membeku dalam suhu kamar seperti lemak binatang, margarin, dan mentega karena bisa menyumbat pembuluh darah kita yang berakibat pada hipertensi/stroke.
Hindari juga minuman bersoda seperti Coca Cola atau Pepsi Cola karena itu bisa merusak kesehatan.
Para pakar kesehatan berpendapat bahwa penyakit itu sumbernya selain dari pikiran, eksternal (tabrakan/virus), juga dari makanan/minuman. Jika kita biasa memakan makanan/minuman yang tidak bagus, lama kelamaan itu akan merusak berbagai bagian tubuh kita seperti usus, ginjal, dan hati. Merusak kesehatan. Selain itu juga melanggar perintah Allah.

stop !

Stop Beri Mereka Uang!!

 Kita membuang Rp 1,5 milyar receh setiap hari
Sadarkah Anda, bahwa kita, penduduk Jakarta, setiap harinya membuang uang
receh hingga mencapai 10 digit setiap harinya, ke jalanan. Mari kita
berhitung. Jumlah anak jalanan di Jabodetabek saat ini berdasarkan data
terakhir dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencapai angka
75.000. Pendapatan mereka seharinya bisa mencapai Rp 20.000 - Rp 30.000.
Bila kita ambil Rp 20.000 dikalikan 75.000 anak, berarti kita membuang uang
receh (cepek, gopek, seceng) sebesar 1.500.000.000 alias 1,5 milyar per
hari!

Kita membuat mereka betah di jalan
Perhitungan matematis di atas menimbulkan satu pertanyaan ironik yang besar.
Bisa jadi kitalah yang membuat anak-anak itu betah berada di jalan. Dengan
mengamen, mengemis, menyapukan kemoceng di atas dashboard mobil, atau
menyodorkan amplop sumbangan - satu anak jalanan usia SD bisa memiliki
penghasilan yang beda tipis dengan lulusan diploma. Begitu mudah bagi
mereka. Tanpa perlu capek-capek sekolah, susah-susah melamar kerja, toh
hasilnya hampir sama.

Jajan, main dingdong, dan setoran
Tanpa maksud menggurui, Sahabat Anak sepakat dengan salah satu program
UNICEF, yakni berhenti memberi uang kepada anak-anak jalanan. Dari sekian
penelitian yang dilakukan sejumlah LSM, uang yang diperoleh anak-anak
marjinal ini, sebagian besar tidak mendukung peningkatan kesejahteraan
mereka. Jajan, ada di peringkat pertama; main dingdong atau permainan
elektronik lainnya, menjadi pilihan kedua; terakhir, setoran ke orang tua
atau inang/senior sebagai pelindung mereka di jalanan. Jadi, bocah-bocah
berpenampilan kumuh ini pun tetap miskin, tetap terancam putus sekolah, dan
tetap berkeliaran di jalan.

Siapkan biskuit, permen, susu kotak
Setelah memahami penjelasan di atas, keputusan dikembalikan kepada Anda
semua. Mari, menjadi sahabat anak yang tidak memanjakan, tapi melakukan
tindakan serta bantuan yang langsung bisa mereka nikmati. Sebagai pengganti
uang receh, berikan mereka nutrisi bergizi atau barang layak pakai. Mulai
sekarang, sediakan dalam tas atau mobil Anda: biskuit, permen, buah, susu
kotak/botol, atau barang-barang bermanfaat lainnya - yang langsung bisa
diberikan saat tangan-tangan kecil itu menengadah di dekat Anda.